EMPU SOEKAMDHI (MBAH KAMDHI)

Kredit foto: Agus Mini
Namanya Soekamdhi. Banyak orang mengenalnya dengan nama Mbah Kamdi. Insan Pelestarian Tosan Aji Nusantara mengenal namanya Mbah Mpu Kamdi atau Empu Soekamdhi. Diketahui tanggal lahir Empu Soekamdhi adalah 15 Oktober 1948. Empu Soekamdhi meninggal dunia pada hari Jumat, tanggal 2 Maret 2018. Jadi, Empu Soekamdhi berumur 70 tahun (1948 – 2018). Empu Soekamdhi meninggal dunia setelah sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Surakarta. Informasinya, Empu Soekamdhi sudah hampir 10 tahun bergelut dengan sakit paru-paru akut dan komplikasinya.

Kredit foto: Jimmy S. Harianto
Seluruh hidupnya, Empu Soekamdhi mendedikasikan dirinya untuk melahirkan karya-karya Tosan Aji yang bisa dikatakan sebagai Ekspresi Zamannya. Karya-karyanya, dikerjakan dengan penuh segenap Ekspresi Jiwanya. Hampir seluruh karya Tosan Aji yang dilahirkannya, mempunyai ciri, karakter dan gaya khas era Mojopahit. Sebagian lagi mewakili gaya Surakarta (PB & Mangkunegaran).
Karena melahirkan karya-karya yang mewakili Ekspresi Zaman, maka seringkali karya Empu Soekamdhi mempunyai keunikan, otentisitas dan menambah khazanah Dhapur Tosan Aji Kontemporer. Dan karena dilahirkan dengan segenap Ekspresi Jiwa, maka karya-karya Empu Soekamdhi seolah-olah mempunyai Jiwa dan Hidup. Pilihan material logam yang istimewa, yang seringkali kali Kelengan (Hitam), dengan perpaduan teknik tempa dan garap yang berdedikasi tinggi, menjadikan karya-karya Empu Soekamdhi mempunyai daya magis yang unik dan sensasional.

Kredit foto: Jimmy S. Harianto
Beberapa Mahakarya Empu Soekamdhi diantaranya adalah Dhapur Pring Pethuk, Gelombang Cinta, Sapto Tunggal, Celangap, Megantara Peksi Dewata, Carita Walik, Bethok Jalak Sangu Tumpeng, Nogo Jangkung dan lain-lainnya. Semuanya Kelengan. Masing-masing mewakili Ekspresi Zamannya. Masing-masing mengandung Ekspresi Jiwanya. Dengan ragam karya-karyanya, Empu Soekamdhi seolah hendak memberikan contoh dan inspirasi kepada seluruh Empu muda untuk berani melahirkan karya-karya yang mewakili Ekspresi Zaman dengan segenap Ekspresi Jiwa masing-masing.
Berkat karya-karyanya, Empu Soekamdhi pernah mendapatkan penghargaan Supa Award dari Sri Sultan Hamengkubuwana X, pada perhelatan Keris Summit 2015 di Yogyakarta. Pada saat menerima penghargaan tersebut, Empu Soekamdhi mengakui bahwa setiap karya-karya yang dilahirkannya, selalu diawali dengan Laku Tirakatan untuk mengasah Daya Spiritual, Menggosok Jiwa dan Mengolah Bathinnya. Termasuk mendengarkan suara-suara alam semesta, yang menurutnya membawa energi sekaligus inspirasi dalam kehendaknya untuk melahirkan sebuah karya Tosan Aji Nusantara.

Makam Mbak Kamdhi. Kredit foto: Agus Mini
Selain Keris, Empu Soekamdhi juga pernah melahirkan karya Tombak, Pedang dan Pisau Belati. Namun, karya Empu Soekamdhi yang berbentuk Pedang dan Pisau Belati ini, masih menjadi perdebatan yang cukup seru di kalangan Insan Pelestarian Budaya Tosan Aji Nusantara. Khususnya bagi para kolektor dan penggemar karya-karya Empu Soekamdhi.
Tim Kerja TosanAji.id saat ini sedang membangun Galeri Empu Soekamdhi secara Digitalisasi. Yang ke depan, hadapannya bisa dibangun Museum Virtual Empu Soekamdhi. Dengan demikian, nyala api semangat berkarya dari Empu Soekamdhi bisa terus memberikan motivasi dan inspirasi bagi generasi Empu saat ini dan ke depannya. Masing-masing bisa mengejahwantahkan Ekspresi Zaman dan Ekspresi Jiwanya, ke dalam karya-karya Masterpiece Tosan Aji Nusantara di masa kini dan masa depan.
Anda mempunyai Koleksi Tosan Aji karya Empu Soekamdhi? Dan ingin agar koleksi tersebut kita digitalisasi untuk menjadi referensi dan literasi bagi Insan Pelestarian Budaya Tosan Aji di dunia? Agar data koleksi tersebut bisa dijadikan aset Museum Virtual Empu Soekamdhi? Mari kita berkolaborasi.
Atau Anda mempunyai tulisan, foto, dokumentasi, video dan referensi yang mengangkat Sosok Empu Soekamdhi? Dan ingin berbagi informasi untuk menambah narasi dan literasi yang memuliakan Empu Soekamdhi? Mari kita berkolaborasi.
Please Contact:
Admin 0823 3355 5858


