Pusaka ini diperoleh GBPH Yudhaningrat tahun 2015
Dhapur Nogo Luwing menggambarkan pribadi yang kuat, sabar, dan rendah hati—ibarat naga yang agung namun meneduhkan. Nogo Luwing juga melambangkan raja dari para naga, sehingga memiliki arti filosofis sebagai pemimpin yang memiliki kekuatan luar biasa.
Sementara tinatah Gajah Singo dan Lung-lungan pada gonjo menjadi lambang kewibawaan, kesuburan, dan kemuliaan budi.
Kinatah Gajah Singo juga menyimpan jejak sejarah: tanda jasa dan penghargaan bagi para prajurit Mataram pada masa Sultan Agung, atas keberanian dan kesetiaan mereka menumpas pemberontakan Pati di tahun 1558 menurut condro sengkolo.
Pada wilah keris terdapat tinatah Nogo Luwing berbahan emas.
Terdapat tinatah pitung wedana dari emas pada pusaka. Wilah pusaka memiliki tinatah Nogo Luwing yang teramat detail, meski terdapat sebagian kecil tinatah yang sudah terkelupas. Tinatah juga terdapat di bagian gonjo dengan detail yang luar biasa. Pada wungwungan gonjo terdapat tinatah gajah singo. Pada sisi depan dan belakang gonjo terdapat tinatah lung-lungan.
Pada wungwungan gonjo terdapat tinatah gajah singo. Pada sisi depan dan belakang gonjo terdapat tinatah lung-lungan.
GBPH Yudhaningrat (2015)
GBPH Yudhaningrat