Pusaka ini dibayar untuk menandai peralihan kekuasaan di Indonesia pada masa itu.
Dhapur Nogo Jangkung menggambarkan pemilik pusaka ini adalah pribadi yang berwawasan tinggi, tegas, dan memiliki semangat kepemimpinan. “Nogo” atau Naga melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan, sedangkan “Jangkung” berarti luhur, menjulang, serta berderajat tinggi.
Pusaka ini mencerminkan sosok yang berani menegakkan kebenaran, namun tetap tenang dalam kebijaksanaan, terutama dalam menghadapi tantangan kehidupan. Termasuk tantangan yang berhubungan dengan kepemimpinan.
Tinatah Kelengan menambah makna keteguhan batin, ketenangan dalam gelap, dan kekuatan spiritual yang tersembunyi. Perpaduan keduanya melambangkan pemimpin sejati—tegas namun bijak, berwibawa namun rendah hati.
Pada wilah terdapat ganan Naga.
GBPH Yudhaningrat
GBPH Yudhaningrat