Dhapur Tilam Upih menggambarkan pribadi yang sederhana namun berjiwa kuat, mampu menjaga ketenangan hati di tengah gejolak kehidupan. Ia melambangkan keteduhan, kesetiaan, dan keteguhan dalam memegang nilai-nilai luhur.
Dipadukan dengan pamor Wengkon, yang bermakna perlindungan dan batas diri, pusaka ini menjadi simbol penjagaan lahir dan batin.
Rajah ayat Kursi pada bilahnya meneguhkan makna spiritual tertinggi—doa agar pemiliknya senantiasa berada dalam lindungan Tuhan dan cahaya kebijaksanaan.
Tinatah tulisan Allah dan Muhammad pada gonjo memberikan filosofi bahwa segala sesuatu dalam hidup ini didasari keimanan dan kepatuhan kepada Allah dan Rosul-Nya.
Kondisi wilah masih sangat terawat dan terdapat rajah Ayat Kursi yang merupakan sebutan untuk Al-Qur'an surah Al-Baqaroh ayat 255 pada wilah pusaka ini, yaitu terbagi pada kedua sisi bilah.
Terdapat tinatah berupa rajah Ayat Kursi yang merupakan sebutan untuk Al-Qur'an surah Al-Baqaroh ayat 255 pada wilah pusaka ini, yaitu terbagi pada kedua sisi bilah.
Sedangkan pada gonjo terdapat tinatah berupa rajah tulisan arab Allah dan Muhammad.
Tinatah terbuat dari emas dengan teknik sinerasah.
Pada gonjo terdapat tinatah berupa rajah tulisan arab Allah dan Muhammad.
GBPH Yudhaningrat (2015)
GBPH Yudhaningrat