Keris Dhapur Bimo Rangsang Era Mataram Sultan Agung

Filosofi Pusaka

Dhapur Naga Tapa menggambarkan pribadi yang menempuh jalan kehidupan dengan kesabaran, pengendalian diri, dan kedalaman batin. “Naga” melambangkan kekuatan besar, sedangkan “Tapa” menunjuk pada laku prihatin, perenungan, serta disiplin spiritual. Pusaka ini mencitrakan sosok yang mampu mengolah kekuatan dirinya dengan tenang, tidak terburu hawa nafsu, dan tidak mudah terguncang oleh godaan duniawi. Ia adalah pribadi yang belajar dari setiap kejadian, memahami makna di balik kesulitan, dan menjadikan hidup sebagai perjalanan penyucian diri. Naga Tapa mengajarkan bahwa kekuatan paling tinggi justru lahir dari ketenangan, kesabaran, dan kemampuan menahan diri.

Pamor Pedharingan Kebak menambahkan makna kelimpahan rezeki, tercukupinya kebutuhan, serta keberkahan yang menyeluruh. Seperti lumbung penuh berisi, pamor ini menjadi doa agar pemilik pusaka selalu diberi kecukupan—bukan hanya materi, tetapi juga ketenteraman hati dan kejernihan pikiran.

Perpaduan Naga Tapa dan Pedharingan Kebak melambangkan pribadi yang kuat secara batin, sabar dalam laku, dan diberkahi kelimpahan hidup sebagai buah dari kedewasaan serta ketulusannya menjalani kehidupan