Parung sari berarti lembah bunga yang wangi. Diibaratkan sebagai tempat berkumpulnya segala kebaikan. Pusaka berdhapur parung sari layak dimiliki oleh seseorang yang memiliki banyak kebaikan.
Hal-hal baik yang dilakukan ini menjadi begitu masyhur di kerabat dan masyarakat sehingga nama pemilik pusaka ini mejadi harum, semerbak seperti wanginya bermacam-macam bunga di sebuah taman yang indah.
Pamor Beras Wutah pada pusaka ini melambangkan harapan akan kelimpahan rezeki yang mengalir tanpa dipaksakan. Seperti beras yang jatuh tumpah dari lesung karena penuhnya isi lesung.
Beras yang berjatuhan ini merupakan perlambang harapan agar rezeki yang dimiliki nantinya tidak hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan diri dan keluarga, melainkan juga bisa menjadi lebih berkah dengan bisa dinikmati oleh orang lain seperti kerabat, tetangga, kawan, mereka yang membutuhkan, dan lain sebagainya.
Warangka terbuat dari baja dan besi sepuh. Pamor mengandung nikel dan meteorit.
Choirul Anam (2025)