Rojo Tangguh

No. SIP: 0037.G/TA/VIII/2025

Filosofi Pusaka

Parung sari berarti lembah bunga yang wangi. Diibaratkan sebagai tempat berkumpulnya segala kebaikan. Pusaka berdhapur parung sari layak dimiliki oleh seseorang yang memiliki banyak kebaikan.

Hal-hal baik yang dilakukan ini menjadi begitu masyhur di kerabat dan masyarakat sehingga nama pemilik pusaka ini mejadi harum, semerbak seperti wanginya bermacam-macam bunga di sebuah taman yang indah.

Pamor Beras Wutah pada pusaka ini melambangkan harapan akan kelimpahan rezeki yang mengalir tanpa dipaksakan. Seperti beras yang jatuh tumpah dari lesung karena penuhnya isi lesung.

Beras yang berjatuhan ini merupakan perlambang harapan agar rezeki yang dimiliki nantinya tidak hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan diri dan keluarga, melainkan juga bisa menjadi lebih berkah dengan bisa dinikmati oleh orang lain seperti kerabat, tetangga, kawan, mereka yang membutuhkan, dan lain sebagainya.

 

Galeri Foto Pusaka

Identifikasi Pusaka

Nama Pusaka: Rojo Tangguh
Tangguh/Estimasi Era: Yasan Enggal Era Joko Widodo

Wilah

Detail Wilah:

Warangka terbuat dari baja dan besi sepuh. Pamor mengandung nikel dan meteorit.

Panjang Wilah: 39 cm
Jumlah Luk: Luk 13
Dhapur: Parung Sari
Pamor: Beras wutah
Gaya/Langgam Wilah: Madura sepuh
Panjang Gonjo: 9 cm
Jenis Gonjo: Ganja Lurus
Panjang Pesi: 7.5 cm
Jenis Pesi: Lurus

Warangka

Bahan Warangka: Kayu Timoho
Gaya/Langgam Warangka: Daunan Madura
Pendok: Pendok blewah kembangan bahan kuningan

Gagang/Hulu

Mendak: Biasa
Bahan Gagang/Hulu: Gagang Tulang
Langgam Gagang/Hulu: Donoriko

Pemilik

Choirul Anam (2025)

Edukator

  1. Wahyu Eko Setiawan
  2. Budi Susilo

Identifikasi Digital

QR Code https://tosanaji.id/?p=2367
https://tosanaji.id/profil-pusaka/0037-g-ta-viii-2025/2367/