Ron Gandhung, “Ron” berarti daun, “Gandhung” bermakna keterikatan atau
kasih sayang, melambangkan perempuan yang merawat dan melahirkan karya
dengan cinta. Keris Patrem Ron Gandhung adalah interpretasi simbolik dari peran
perempuan sebagai sumber kehidupan, penjaga nilai, dan pencipta harmoni. Kata
“Ron” berarti daun yang dalam hal ini, daun pisang yang dikenal lentur namun
kokoh, membungkus dan melindungi dengan penuh kelembutan. Sementara
“Gandhung” bermakna keterikatan, kasih sayang yang dalam dan menyatu,
melambangkan kekuatan emosional dan spiritual perempuan dalam merawat dan
melahirkan karya, kehidupan, dan budaya.
Bentuk keris patrem yang kecil dan halus dipilih untuk mencerminkan keintiman,
kelembutan, dan kekuatan tersembunyi dari energi feminin. Ornamen bilah dan
ukiran gandik mengambil motif daun pisang yang digayakan, tidak hanya sebagai
unsur estetika, tetapi sebagai pernyataan simbolik akan peran penting perempuan
dalam budaya dan kehidupan sehari-hari.
Isu gender hadir dalam karya ini sebagai panggilan untuk menghormati,
mengakui, dan merayakan peran perempuan yang seringkali tersembunyi namun
fundamental. Melalui Ron Gandhung, keris ini tidak hanya menjadi karya simbolik,
tetapi juga medium naratif yang mengangkat representasi perempuan yang
merawat, mencipta, dan mencintai dengan kekuatan yang tak selalu terlihat, tapi
selalu terasa.
Wojo dan Pamor