Namanya hanya satu kata, yaitu: Helmi. Ia terlahir di Sumenep tahun 1980. Semenjak kecil, hidupnya sudah dipaksa menghadapi berbagai cobaan, keterbatasan dan kerasnya tantangan kehidupan. Namun, kecerdasan dan kelincahan geraknya, memang sudah tertanam sejak lahir. Seperti dianugerahi kejelian dalam melihat peluang. Keberaniannya menghadapi resiko dan tantangan, justru semakin mengasah pola pikir dan visi masa depannya.

Sejak kecil, Helmi telah mengenal keris dari Sang Kakek. Kakeknya adalah seorang veteran perang kemerdekaan Republik Indonesia. Bagi Helmi, sosok kakeknya adalah pejuang dan pahlawan yang tangguh. Menjadi inspirasi dalam semangat hidupnya. Selain itu, kakeknya juga telah banyak mengajarkan ajaran keluhuran dan nilai-nilai mulia dalam beragam Keris dan Tombak Sumenep. Termasuk belajar perihal spiritualitas dalam beragam Keris dan Tombak Sumenep.
Setelah puluhan tahun malang melintang menggeluti dunia Tosan Aji Nusantara, sepeninggal kakeknya, akhirnya Hilmi mulai merintis cita-citanya untuk mengangkat Keris Sumenep menjadi “Jiwa Kabupaten Sumenep”. Menurutnya, Keris bukan hanya ikon atau simbol daerah Kabupaten Sumenep. Lebih jauh dari itu, menurut Helmi, ketika Keris mampu menjadi Jiwa Kabupaten Sumenep, maka Keris harus mampu memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kabupaten Sumenep. Kelincahannya dalam pergerakan kebudayaan, baik di daerah Sumenep, Madura dan berbagai daerah lainnya di Indonesia, semakin melambungkan namanya pada kancah Pergerakan Budaya Tosan Aji Nusantara.
Mulai tahun 2021, Helmi membangun Helmi Art Museum Sumenep, yang berlokasi di Dusun Pandeman, Desa Sera Barat, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Helmi sudah mengumpulkan beberapa spesimen dan artefak Tosan Aji Nusantara. Khususnya mengkoleksi Keris dan Tombak Sumenep. Setelah berproses selama hampir 5 tahun, akhirnya pada tanggal 30 Januari 2025, Helmi Art Museum Sumenep diresmikan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Fadli Zon).

Jejak kiprah Helmi yang sangat menonjol bukan hanya Helmi Art Museum Sumenep. Helmi juga menjadi inisiator berdirinya Tugu Keris Arya Wiraraja, yang berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Tugu Keris tersebut mendapatkan Rekor MURI sebagai Keris Dengan Ukuran Terpanjang di Dunia. Ukuran tinngginya adalah 17 Meter, yang mengandung makna 17 Agustus sebagai Tanggal Kemerdekaan NKRI. Jadi, Tugu Keris tersebut merupakan Keris Asli, bukan sekedar tugu biasa.

Selain itu, Helmi juga mendorong inisiatif lahirnya Peraturan Bupati (Perbup) Keris Sumenep, Buku Bahan Ajar Keris Sumenep, Kurikulum Muatan Lokal Budaya Keris Sumenep, dan masih banyak yang lain-lainnya. Berkat kiprah, ilmu pengetahuan dan pengalamannya, khususnya dalam bidang Budaya Tosan Aji Nusantara, Helmi dianugerahi Sertifikasi Kompetensi Profesi sebagai Kurator Keris Nasional. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia.

Untuk mengangkat dan memuliakan profesi dalam bidang Perkerisan, Helmi Art Museum telah mengadakan Uji Kompetensi Sertifikasi Profesi Perkerisan di Sumenep. Kegiatan tersebut sukses mengangkap 102 Orang yang sudah teruji dan tersertifikasi oleh BNSP. Helmi Art Museum Sumenep masih terus berkiprah, berkarya dan bekerja untuk mengangkat Keris dan Tombak Sumenep untuk mewujudkan Jiwa Kabupaten Sumenep sebagai Mercusuar Dunia. Helmi terus bergerak dan berjuang dalam Pengakuan UNESCO terhadap Keris sebagai Warisan Agung Budaya Umat Manusia Dunia.
Helmi juga menjadi Pelopor Gerakan Keris Untuk Abdi Negara. Gerakan ini mulai diangkat oleh Helmi pada saat perayaan Hari Bhayangkara ke-78 tahun, di Halaman Polres Sumenep, pada bulan Juni 2024. Kapolres Sumenep saat itu, AKBP Henri Noveri Santoso, sangat mendukung Gerakan Keris Untuk Abdi Negara. Terutama bagi seluruh kalangan POLRI & TNI di seluruh Indonesia. Gerakan itu terus berlanjut, hingga memperkuat arus besar Pencanangan Hari Keris Nasional, pada tanggal 19 April 2025, di Universitas Brawijaya. Helmi juga berpartisipasi aktif dalam menggelorakan Hari Keris Nasional sepanjang tahun 2025.

Pada tanggal 6 – 9 November 2025, Helmi Art Museum berkolaborasi dengan TosanAji.id, telah sukses menyelenggarakan Festival TOSANAJI.ID di Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang. Yang dilaksanakan dalam rangakain event nasional Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025. Festival TOSANAJI.ID tersebut fokus mengangkat Program Kerja Identifikasi dan Digitalisasi Koleksi Pusaka Indonesia. Kesuksesan tersebut mendapatkan apresiasi dari Menteri Ekonomi Kreatif, Wakil Menteri Kebudayaan dan Utusan Khusus Presiden (Raffi Ahmad).
Ke depan, Helmi Art Museum akan lebih fokus pada pelaksanaan Program Kerja Identifikasi dan Digitalisasi Koleksi Tosan Aji Nusantara. Harapannya, melalui program kerja tersebut, Helmi Art Museum bisa membangun database informasi, ilmu pengetahuan, sejarah dan budaya Tosan Aji Nusantara. Yang bisa dijadikan sumber referensi, narasi dan literasi yang berkualitas tinggi.
