Didapat dari seorang pensiunan marinir dari Batu, Malang sekitar 1998.
Bethok dengan dhapur Jalak Sangu Tumpeng merupakan pusaka yang sarat makna. Jalak adalah simbol kesiapan, selalu membawa bekal dalam perjalanannya, sebagaimana manusia hendaknya senantiasa menyiapkan lahir dan batin untuk menempuh jalan hidup. Bentuk tumpeng, yang mengerucut ke atas, melambangkan doa dan harapan agar kehidupan senantiasa meningkat menuju kesempurnaan. Namun tumpeng tidak pernah dimakan seorang diri—ia selalu dihidangkan untuk dinikmati bersama, menjadi simbol rezeki yang barokah, yang memberi manfaat bagi pribadi, keluarga, dan orang banyak. Dari sini, tersirat ajaran luhur: kebahagiaan sejati tumbuh ketika keberlimpahan dijalani dengan rasa syukur serta semangat berbagi.
Makna itu semakin diperkuat oleh pamor Pedharingan Kebak, yang menyerupai lumbung padi penuh berisi. Pamor ini menandakan kecukupan dan kelimpahan, bukan hanya dalam arti materi, melainkan juga dalam kelapangan hati dan ketenangan hidup.
Pamor meteor. Bilah model kruwing kepak. Materi bahan sepuh.
Warsito Supadmo (Pak We Solo) (1998)
Catatan mahar pusaka:
Hubungi Admin TosanAji.id: +62823-3355-5858